Ukraina -- Pasukan pemadam Ukraina dilaporkan sudah dapat memulai proses pemadaman pada kebakaran di PLTN Zaphorizhzhia pada Jumat (4/3). Mereka sempat tidak bisa mencapai lokasi karena ditembaki pasukan Rusia.
"Pukul 5.20 waktu setempat, Unit Layanan Darurat Negara (SES) sudah dapat merespons kebakaran di gedung pelatihan di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia," demikian pernyataan SES yang dikutip CNN Indonesia.
SES kemudian menjabarkan, saat ini mereka mengerahkan 40 truk pemadam kebakaran dan 10 unit kendaraan pemadam lainnya untuk berupaya meredam amukan si jago merah di PLTN Zaporizhzhia.
"Penjajah [Rusia] akan mendapatkan hukuman setimpal atas serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa ini," tulis SES.
Pemadam kebakaran awalnya sempat kewalahan karena tak dapat mencapai titik kebakaran. Mereka tak bisa memasuki kawasan PLTN tersebut karena ditembaki oleh pasukan Rusia.
Juru bicara PLTN Zaporizhzhia, Andrii Tuz, mengatakan bahwa ia tak menyangka Rusia berani menyerang situs PLTN terbesar di Eropa tersebut.
"Saya tak tahu seberapa jauh [Presiden Rusia] Putin akan bertindak. Tak ada yang percaya mereka menembaki PLTN. Kita harus menghentikan perang sekarang! Jangan tunggu bencana nuklir!" katanya.
Tuz sebelumnya juga mengungkap bahwa satu dari enam reakotor di PLTN itu terbakar akibat serangan Rusia. Reaktor itu memang sedang tidak beroperasi karena renovasi, tapi masih ada bahan bakar nuklir di dalamnya.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuding Rusia ingin menebar teror dengan serangan tak henti ke PLTN terbesar di Eropa tersebut.
"Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembak unit pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini pertama kalinya dalam sejarah kami, dalam sejarah umat manusia. Negara teroris ini sedang menggunakan teror nuklir," kata Zelensky, dikutip AFP.
Kata Kunci: Truk Pemadam Kebakaran, Truk Pemadam Kebakaran, Truk Pemadam Kebakaran
Belum Ada Komentar